apa kata?
kata makna!
apa makna?
makna kata!
makna kata apa?
makna apa kata?
apa kata makna?
kata apa makna?
kata makna apa?
apa makna kata?
kata-kata bermakna.
Juny,2008,warnet
apa makna kata
Nurani
Ya,begitulah....!
Akhirnya nurani berhasil kubohongi.
diam-diam aku diam
acuh tak acuh aku tutup mata
Berhasil.
Mana biru mana yang hitam
akhirnya samar begitu saja.
Suci dan najis sama-sama kebutuhan
Jangan dipisahkan!
Lesung pipi bisa tidak benar
cairan bening mata juga bisa alasan
Tetapi nurani itu begitu kuat
Butuh yang abadi tuk hentikannya
atau palingtidak bahagia harus ditangisi
dan kepedihan akan begitu lucu.
Aku bisa bohongi
tapi aku tak bisa menyuruhnya percaya
Permintaan Sang koruptor
Inilah yang kuduga sebelumnya
Bahwa waktu meski tak secepat peluru
Akhirnya ia harus berlari jua
aku menyadari,
ada detik untuk bersuka hati
tapi ada juga musimnya
berputih rambut dan hilang bentuk
Memang iya,
aku tak bisa kembalikan lagi
darah bapakmu yang ku hisap dulu.
Aku tak bisa kembalikan lagi
yang membanjir dulu,keringat kakak-kakakmu
Dan semua yang kurenggut darimu
Tapi tolong maafkanlah aku
bebaskan tanpa syaratlah diriku.
Koruptor
Aku berkaca
Pada layar televisi
dan itu wajah mirip soeharto
Apa aku ini anaknya?
Ah tidak!
Padaku tak diwariskan soalnya,
Sebuah pabrik mobil
atau seorang pacar simpanan?!!
Lalu...!
Mungkinkah aku cucunya?
mataku persis mata soeharto
kulihat ketika berhadapan dengan nako.
Ah tidak mungkin!
Lukaku tetap saja muntah darah merah
seharusnya darah itu jadi biru?
atau paling tidak darah abu-abu?
Yah.......,semoga saja ini bukan karena
uang cepe berwarna perak
yang kuambil dari kantong bapakku.
Manusia sejati
Malu,
punya hati dua.
Pada langit biru
ataupun, tanah dan batu.
Selalu,
punya sayap dan bunga.
Kampus USU 2007,nov
Cinta 110 Volt
Dimana
sesungguhnya
venus
menunggu?
sang
surya
selalu
bermimpi!
Panas
membuatnya
membeku
tak tentu
lalu
kita
putus,
dan
hanya
itu.
tumpal marbun
jalanan di depan Warnet tergenang air!
kek...,sepertinya hari ini sudah berubah
dari hari rabu sepuluh tahun yang silam!
bersamamu dulu aku masih polos
bocah laki-laki yang banyak bertanya.
kemudian
aku lari dari semua itu
dan menyalakan lampu warna hitam
terbata-bata walau ragu.
tetap saja kujalani
kita tidak bisa meninggalkan,
selalu mengikuti
walau hanya sekulit ari
kesimpulan
aku berdosa.
kek....,hari ini hari rabu
dan hujan lagi..!
dulu kau bercerita padaku saat-saat begini.
sekarang tinggal aku dan komputer.
entah bagaimana kabarmu di negeri dongeng itu.